Jumat, 11 Mei 2012

100 Bulog Mart akan Dibuka Tahun Ini

JAKARTA, (PRLM).- Perum Bulog menargetkan membuka 100 Bulog Mart hingga pengujung 2012. Ke depan, BUMN penyangga pangan itu berharap bisa mengembangkan bisnis hilirnya ke 1.700 titik distribusinya di Indonesia.
Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, Bulog Mart akan fokus memasarkan sembako, terutama beras, gula, dan minyak goreng. Nantinya, produk yang dijual bisa berkembang ke sembako lainnya, seperti cabe dan lain-lain.
"Tidak hanya mengutamakan ritelnya, tetapi harus ikut menjaga kestabilan harga. Yang jelas, harga tiga sembako utama harus lebih murah ketimbang di pasar," katanya di sela HUT Bulog ke-45 di Jakarta, Kamis (10/5/12).
Sebelumnya,pada Rabu (9/5/12), Sutarto sudah meresmikan lima Bulog Mart di Bandung, Malang, Bandar Lampung, Makassar, dan Semarang.
Hingga akhir tahun ini, pihaknya menargetkan membuka 100 Bulog Mart dengan investasi Rp100 miliar. Ke depan, pihaknya menargetkan bisa mengoperasikan Bulog Mart di 1.700 titik distribusi dalam negeri. Nantinya, Bulog Mart bisa dimanfaatkan untuk operasi pasar sembako.
Bulog Mart tersebut memanfaatkan kantor divre regional (divre), subdivre, aset Bulog yang sebagian besar memiliki lokasi strategis, dan gudang. "Lokasi aset Bulog sebagian besar berada dititik strategis, seperti subdivre di Palembang adanya tepat di depan Hotel Novotel," ujar dia.
Pihaknya menargetkan omzet Rp7 juta per hari. Nilai tersebut dinilai masih kecil dibanding nilai pengadaan beras yang mencapai Rp277,2 miliar per hari. "Jika ini bisa mejadi distributor beras, nilai trasaksinya bisa lebih besar dari itu," tutur Sutarto.
Bulog, kata dia, telah mengalokasikan Rp 400 miliar untuk pengembangan padi on farm seluas 104 ribu hektare (ha) tahun ini melalui mitra petani. Hal itu merupakan salah satu upaya untuk menjamin pasokan ke Bulog Mart dan meningkatkan pengadaan.
Sutarto pun memastikan, bisnis hilir terbaru itu tidak mengganggu pasar tradisonal karena akan bekerjasama dengan masyarakat.
Saat hari libur, perusahaan pelat merah tersebut akan membuat pasar kaget yang akan melibatkan pedagang pasar tradisional. Pihaknya juga berencana untuk menggandeng masyarakat dan koperasi untuk mengoperasikan Bulog Mart.
Sementara itu, Sutarto memaparkan, hingga Kamis (10/5/12pihaknya telah melakukan pengadaan 1,5 juta ton beras senilai Rp10,3 triliun dan 3.000 ton beras komersial senilai Rp18 miliar.
Pihaknya juga telah meneken kontrak pengadaan beras sebesar 1,6 juta ton dan hingga akhir bulan ini diharapkan mencapai 2 juta ton senilai Rp13,2 triliun.
Pengadaan tersebut, menurut dia, lebih tinggi ketimbang periode sama tahun lalu yang hanya 1,2 juta ton dan 2010 sebesar 1 juta ton. Realisasi pengadaan 2011 dinilai cukup baik mengingat produksi beras turun 1,1 persen. Umumnya, jika produksi beras naik di atas 5 persen, pengadaan bisa 8 persen dari total produksi.
Sedangkan jika produksi kurang dari 5 persen, penyerapan biasanya hanya 4 persen dari total produksi. "Pengadaan 2011 bisa 1,2 juta ton dengan produksi turun 1,1 persen, itu sudah baik," kata mantan dirjen tanaman pangan itu.
Menurut dia, faktor pendorong pengadaan yaitu harga beras yang saat stabil, meskipun masih sedikit di atas harga pembelian pokok (HPP) dan strategi yang diterapkan Bulog, yaitu dorong-tarik dan pasukan semut.(kominfo/A-89)***




sumber: Harian Pikiran Rakyat, Kamis, 10/05/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...