Sabtu, 12 Mei 2012

Kalangan Perhotelan Perbesar Porsi Penggunaan Tanaman Anggrek


BANDUNG,(PRLM).- Kalangan perhotelan Kota Bandung akan memperbesar porsi penggunaan tanaman anggrek sebagai tanaman hias.
Selain menguntungkan bagi kalangan perhotelan, langkah ini diyakini akan mampu mengangkat pamor sekaligus kesejahteraan petani anggrek.
"Mengangkat petani anggrek, intinya itu, karena petani anggrek sulit pemasaran ke tempat yg
eksklusif. Selama ini penggunaan anggrek di hotel masih sedikit, baru sekitar 10 persen," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bandung, Momon Abdurachman, seusai penandatanganan nota kesepahaman serta temu bisnis, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI, Jumat (11/5).
Nota kesepahaman antara PHRI Kota Bandung dan Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Kota Bandung ini merupakan bagian dari rangkaian "Asia Africa Orchid Expo & Seminar".
Hadir dalam kesempatan tersebut Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI, Lucky Fathul Aziz Hadibrata.
Berkaitan dengan penggunaan bunga hias untuk kalangan perhotelan, Momon mengatakan, nilai nominal yang dihabiskan terbilang besar. Terdapat lebih dari 80 hotel berbintang dan 300 hotel kelas melati dan guest house di Kota Bandung.
Dalam satu bulan, pengeluaran untuk bunga hias bagi seluruh hotel di Bandung diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. Hanya saja, pasar yang besar itu masih sedikit diisi oleh bunga anggrek, baru sekitar 10 persen.
"Padahal kalau dihitung, sebenarnya anggrek itu terbilang murah, karena bisa bertahan lebih lama. Apalagi kalau yang digunakan adalah anggrek hidup, bukan anggrek potong," kata Momon.
Ditengarai, minimnya porsi anggrek itu berkaitan dengan persoalan pascaproduksi. Belum semua petani anggrek memiliki akses ke pasar. Dengan penandatanganan nota kesepahaman, diharapkan pasokan dan pasar dapat terhubungkan dengan mudah.
Selanjutnya, porsi penggunaan anggrek sebagai tanaman hias bagi kalangan perhotelan diproyeksikan bisa terus bertambah. "Kita targetkan anggrek bisa sampai 50 persen," katanya.
Selama ini, bunga hias yang digunakan hotel didatangkan dari beberapa sentra penjualan bunga di Kota Bandung, seperti di Jln. Wastukencana dan Jln. Palasari. Meski porsi anggrek terus ditambah,
Momon mengatakan, tidak berarti bunga yang lain akan ditinggalkan. Pengaturan waktu untuk menggunakan anggrek dan bunga hias lain diyakini akan bisa dicapai.
Di sisi lain, dia mengatakan, dalam waktu dekat perwakilan hotel di Kota Bandung akan dikumpulkan berkaitan dengan anggrek. Langkah ini diambil sejalan dengan perlunya pengetahuan dalam merawat anggrek. Maka, selain pemesanan anggrek dari petani,
PHRI Kota Bandung juga akan mengadakan pelatihan mengenai pemeliharaan. "Karena anggrek itu enak dilihat tapi tidàk mudah dipelihara," ujar Momon.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan, penyaluran kredit ke subsektor pertanian hortikultura bunga-bungaan anggrek masih terbilang rendah.
"Hingga Februari 2012, posisi kredit perbankan untuk sektor ini baru mencapai Rp 15,59 miliar, atau sekitar 7,15 persen dari total kredit di subsektor tanaman hias," ujarnya.
Kondisi ini menjadi ironi karena Indonesia sebenarnya kaya sumber daya alam. Khusus untuk anggrek, Indonesia memiliki plasma nutfah terbesar kedua di dunia setelah Brazil, yaitu 5.000 spesies dari sekitar 20.000 sampai 30.000 spesies yang tersebar di seluruh dunia.
Namun optimisme tetap ada. Tingkat pertumbuhan kredit tahunan (YoY) untuk subsektor ini tinggi, mencapai 310,71 persen dibandingkan dengan posisi kredit pada tahun 2011. "Hal ini menjadi indikasi bahwa tingkat kepercayaan perbankan terhadap subsektor ini semakin meningkat," kata Ronald.
Lebih lanjut dia menambahkan, intermediasi dengan mempertemukan antara petani dan calon pembeli bisa menjadi sarana efektif untuk mendongkrak budidaya dan nilai ekonomi anggrek. "Jangan sampai anggrek yang ada menjadi asing di tanahnya sendiri," ucap Ronald. (A-179/A-89)***



sumber: Harian Pikiran Rakyat, Jumat, 11/05/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...