MADRID, (PRLM).- Harga minyak zaitun turun dan mencapai titik terendah selama 10 tahun terakhir di pasar global sehingga mengancam mata pencaharian para petani di negara-negara Eropa selatan.
Beberapa serikat petani Uni Eropa mengatakan penurunan harga minyak zaitun menyebabkan krisis bagi produsen di negara-negara kawasan Mediterania seperti Spanyol, Yunani dan Italia yang sudah terpukul akibat pengetatan anggaran pemerintah.
Wartawan BBC bidang bisnis, Rob Young, melaporkan penurunan harga minyak zaitun selama enam tahun terakhir mencapai 50% per ton. Menurut Data Dana Moneter Internasional (IMF) harga minyak zaitun ekstra premiun turun menjadi US$2.900 atau sekitar Rp 29 juta per ton di tingkat grosir.
Meski selera dunia terhadap minyak zaitun semakin berkembang, konsumsi minyak zaitun di negara-negara Mediterania diperkirakan akan turun tahun in. Perkiraan bahwa konsumsi minyak zaitun di kawasan Mediterania akan mencapai tingkat pada tahun 1995 tersebut disampaikan oleh Dewan Zaitun Dunia.
Salah satu penyebabnya, standar kehidupan di negara-negara Mediterania terkena dampak buruk akibat pengetatan belanja negara guna mengurangi utang. Oleh karena konsumsi minyak zaitun di negara-negara tersebut berkurang ketika konsumen beralih ke minyak alternatif yang lebih murah.
Uni Eropa sejauh ini telah menempuh langkah dengan memberikan insentif kepada perusahaan-perusahaan untuk menumpuk minyak zaitun guna mengatasi surplus dan membantu para petani di kawasan pedesaan. Zaitun merupakan bagian dari makanan pokok di negara-negara utama penghasil zaitun, Spanyol, Italia, dan Yunani.(bbc/A-147)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar