Rabu, 30 Mei 2012

Produk Garmen Bandung Diakui Dunia


BANDUNG,(PRLM).- Sejumlah merk dagang pakaian berskala internasional mempercayakan pengerjaan produknya ke industri pakaian jadi (garmen) di Bandung Raya. Hal ini menjadi indikator pengakuan kualitas produk garmen di pasar global.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menuturkan, pengerjaan produk bermerk dagang asing berlangsung lebih dari 30 tahun silam. Sebagian besar pengerjaan produk dilakukan di sejumlah pabrik garmen, di antaranya di kawasan Bandung Raya.


“Industri garmen di Bandung Raya telah memegang merk internasional sejak era 1980an. Hingga sekarang, industri garmen di Bandung Raya dipercaya karena kualitasnya yang bagus. Produknya memenuhi standar Eropa, Amerika, terutama Jepang,” ujar Ade, Senin (28/5).

Dituturkannya, nilai ekonomi dari industri garmen ini tidak sedikit. Setiap tahun, nilai ekspor industri garmen di Bandung Raya mencapai 3 miliar dollar Amerika. Angka tersebut disumbangkan oleh produksi merk-merk dagang yang memiliki nama di tingkat dunia.

Dari sisi negara tujuan, dia mengatakan, Jepang menjadi salah satu negara penentu dari produk pakaian jagi. Negara ini merupakan pintu masuk kepercayaan bagi konsumen negara lain.

Hal ini berkaitan dengan tingginya standar produk yang diterapkan. “Bila kita sudah dipercaya Jepang, masuk ke negara lain itu akan relatif mudah,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, lapangan kerja adalah salah satu manfaat positif bergeraknya industri garmen. Ade menyebutkan, industri garmen di Bandung Raya mampu menyerap sekitar 300 ribu tenaga kerja sebanyak 300 ribu. “Dengan adanya lapangan kerja ini, tentu masyarakat mempunyai daya beli,” ujarnya.

Berkaitan dengan merk dagang, Ade mengatakan, memproduksi pakaian garmen dengan merk luar dinilai lebih menjanjikan ketimbang memproduksi pakaian jadi dengan merk lokal. Pasalnya, pengusaha tidak lagi memerlukan modal tambahan untuk promosi.

“Bila memulai produksi dengan merk sendiri, itu modal yang keluarnya lebih besar. Membayar iklan, peragaan busana, dan lain-lain, itu harus memakan biaya lagi,” ujarnya.

Kendati demikian, dia mengakui, kompetensi tenaga kerja masih menjadi tantangan industri garmen. Menurutnya, kualitas keterampilan pekerja industri garmen masih kurang baik.

“Mayoritas pekerja garmen di Bandung Raya itu lulusan sekolah menengah. Selain itu, kualitas menjahitnya pun ada yang masih belum bagus,” katanya.

Dengan demikian, penguatan sumber daya manusia masih harus terus menjadi perhatian. Perlu ada lembaga pelatihan bagi pekerja garmen di Bandung Raya untuk meningkatkan kualitas produk pakaian jadi.

“Seperti yang bisa dilihat di Jawa Tengah. Mereka memiliki lembaga pelatihan bagi pekerja tekstil dan garmen. Per angkatannya bisa mencapai 900 orang. Waktu pelatihan itu biasanya memakan waktu hingga 25 hari,” katanya.

Ade mengatakan, mahalnya biaya pelatihan pekerja masih menjadi kendala yang dihadapi oleh pengusaha garmen dan tekstil agar bisa meningkatkan kualitas produknya.

“Bila dilihat lembaga pelatihan yang ada di Jawa Tengah, biaya yang harus dikeluarkan untuk pelatihan bagi seorang pekerja ada di kisaran Rp 2,5juta,” katanya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Tekstil Indonesia (Ikatsi) Jabar, Taufik Rachman, mengatakan, industri garmen yang mengerjakan merk luar diminati karena permintaannya banyak.

“Bila dibandingkan dengan produk merk lokal, permintaan produk merk luar negeri memang lebih banyak,” katanya.

Taufik menambahkan, persyaratan mengerjakan produk merk internasional tergolong ketat. “Pihak industri harus memperhatikan aspek social compliance agar bisa terus bersaing, seperti memperhatikan aspek kesehatan, keamanan, dan hak-hak dasar karyawan,” katanya.

Menurut Taufik, produk bermerk yang dikerjakan di Bandung itu memiliki pasar di Amerika, Eropa, dan Jepang. “Dari ketiga daerah itu, permintaan yang paling besar berasal dari Amerika,” katanya. (A-179/CA-09/A-89)***


Ulasan Membuka Akun AGEA





sumber: Harian Pikiran Rakyat, Selasa, 29/05/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...