Rabu, 30 Mei 2012

Percaya Diri Dengan Merek Sendiri


BANDUNG,(PRLM).- Pengerjaan produk dengan lisensi merek asing menjadi salah satu tumpuan pasar industri garmen lokal. Namun pada saat yang sama, tak ada salahnya untuk percaya diri dengan mulai memasarkan merek sendiri.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Ferry Sofwan mengatakan, pengerjaan produk atas lisensi produsen lain (maklun) sebenarnya memiliki kontribusi untuk industri garmen Jawa Barat.


Setidaknya, itu menjadi salah satu indikator diakuinya kualitas produk di pasar global. Terlebih karena merk “kelas dunia” cenderung memiliki standar tinggi untuk persoalan kualitas produk.

Maka pengerjaan maklun ini bisa menjadi pembelajaran untuk tetap menjaga kualitas garmen yang dihasilkan. “Mungkin dalam pengerjaannya tetap ada material impor yang digunakan, sesuai dengan standar lisensi pemegang merk. Tapi maklun ini bisa menjadi pembelajaran bagi industri garmen kita,” ujat Ferry, Senin (28/5).

Di sisi lain, dia menambahkan, pengerjaan lisensi merk luar negeri bisa menjadi bentuk diversifikasi usaha bagi pabrik garmen. Pasar pengerjaan lisensi cenderung lebih praktis karena hanya fokus di aspek produksi.

Upaya ini juga menjadi langkah untuk tetap membuka jaringan pasar sekaligus tetap mempertahankan roda produksi.

Hanya saja, dia menuturkan, rintisan merk sendiri harus tetap menjadi perhatian. Dilihat dari nilai ekonomi jangka panjang, maklun tidak lebih menguntungkan dibanding merintis sekaligus mengembangkan merek sendiri. “Nilai tambah yang diperoleh akan lebih besar dibandingkan dengan mengerjakan merk lain,” ujar Ferry.

Selain itu, gaung nama Indonesia juga akan menjadi nilai positif lain dari penggunaan merek sendiri. Selama ini, ada kalangan konsumen yang cenderung lebih bangga membeli produk tertentu, termasuk pakaian, di luar negeri. Padahal jika ditelusuri, produk tersebut dibuat dari dalam negeri.

Kondisi tersebut akan terus terjadi jika merek lokal tidak segera dirintis. Pasalnya, industri garmen tidak akan bisa selamanya terus menerus mengandalkan merek asing.
Maka dengan tetap mengerjakan pesanan merek asing,

Ferry mengatakan, secara bertahap perlu pula merek dari Indonesia, khususnya Jawa Barat, bisa mengibarkan bendera di pasar dunia.
“Tentu langkah awalnya adalah dengan membuktikan merek di pasar dalam negeri terlebih dahulu,” katanya.

Mengenai merek dagang, dia mengatakan, tidak tertutup kemungkinan sebenarnya produk garmen dari Jawa Barat sudah mendunia. Hanya saja, merek yang digunakan disesuaikan dengan negara pasar tujuan. Langkah itu diambil untuk memudahkan penetrasi, mengingat karakter pasar setiap negara berbeda.

Namun terlepas dari persoalan strategi dagang, Ferry berpendapat, akan lebih bernilai jika produsen garmen mulai percaya diri dengan merek sendiri. (A-179/CA-09/A-89)***




Ulasan Membuka Akun AGEA





sumber: Harian Pikiran Rakyat, Selasa, 29/05/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...