Rabu, 30 Mei 2012

Pemahaman Teknologi Informasi Tingkatkan SDM


BANDUNG,(PRLM).-Pemahaman teknologi informasi bisa menjadi salah satu pintu peningkatan kompetensi sumber daya manusia. Pada saat yang sama, aspek tersebut menjanjikan nilai ekonomi yang besar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Ferry Sofwan, mengatakan, selama ini teknologi informasi belum termanfaatkan optimal untuk pemasaran produk. Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi yang paling mudah adalah pasar online berbasis teknologi internet.


“Sebetulnya potensi besar ini kalau dikaitkan dengan produk yang dipromosikan atau dijual melalui online, masih terbuka besar,” ujarnya, ditemui seusai “Seminar Telematika Internet bagi Pengembangan Aplikasi/Web dengan Ide Kreatif” di Gedung Baros Information Technologi Centre (BITC), Jln. HMS Mintaredja Kota Cimahi, Minggu (27/5).

Acara tersebut sekaligus menjadi soft launching program inkubasi IT, dengan dihadiri para siswa STM/SMK, mahasiswa Se-Bandung Raya serta perwakilan Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (Aptikom).

Berkaitan dengan potensi pasar, Ferry menuturkan, terdapat setidaknya dua kalangan yang perlu dipertemukan agar mendapat nilai manfaat optimal.

Kalangan pertama adalah produsen yang memiliki kualitas unggul namun jaringan pemasaran belum memadai. Kalangan kedua adalah mereka yang memahami teknologi informasi, yang kemudian menjadi salah satu alternatif jalur pemasaran. Penguasaan teknologi informasi ini cenderung diisi oleh kalangan muda, seperti pelajar dan mahasiswa.

Selama ini, Ferry menilai, kerjasama antara kedua pihak tersebut masih bisa ditingkatkan. Upaya ini dinilai perlu mengingat besarnya ceruk pasar yang bisa diisi.

Pada 2010 silam, nilai transaksi online lingkup nasional terbilang besar, yaitu sekitar 3,4 miliar dollar Amerika. Angka tersebut tahun ini diperkirakan meningkat menjadi 4,1 miliar dollar Amerika. Pangsa pasar transaksi online tersebut diperkirakan akan terus tumbuh sejalan dengan makin berkembangnya teknologi.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Cimahi Itoc Tochija menyatakan, penguatan sumber daya manusia harus dilakukan. Terlebih karena karakter Pulau Jawa, terutama Jawa Barat cenderung minim sumber daya alam jika dibandingkan dengan Sumatera atau Kalimantan. Maka, kata Itoc, masyarakat Jabar harus mempunyai keunggulan dalam segi SDM. Dalam hal ini, keunggulan berarti sumber daya manusia kreatif.

"Pulau Jawa, khususnya Jabar sudah tidak punya SDA apapun. Akan tetapi, hal itu bukan masalah besar daerah, karena Jabar memiliki SDM kreatif," ujarnya.

Itoc menambahkan, dalam menghadapi era teknologi informasi, masyarakat Indonesia jangan hanya menjadi pemakai saja. Kali ini, tutur Itoc, sudah saatnya masyarakat bertindak sebagai produser program dan aplikasi internet.

Itoc optimistis, program ini akan menghasilkan animator dan pewirausaha handal. Bahkan, menurutnya, program Inkubasi juga akan menghasilkan manfaat bagi perkembangan ekonomi Cimahi.

"Melalui program ini, dapat memperbesar potensi ekonomi kreatif Cimahi. Pasalnya, beberapa produk kreatif, seperti pakaian, makanan dan minuman bisa dipasarkan melalui internet. Tentunya, pemasaran itu menggunakan aplikasi IT yang telah dibuat para peserta inkubasi," ujar Itoc. (A-179/CA-12/A-89)***



Ulasan Membuka Akun AGEA






sumber: Harian Pikiran Rakyat, Minggu, 27/05/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...